Dari yang sudah dipelajari pada materi awal modul 2.1
pembelajaran berdiferensiasi tentunya akan mengubah pola pikir tentang
bagaimana mengajar yang baik menjadi sistem mengajar berdiferensiasi yang baik
bagi.
Dari cara melihat perbedaan pembelajaran yang baik dan pembelajaran
diferensiasi yang baik, jelas terlihat disini, dengan menerapkan salah satu
strategi pembelajaran berdiferensiasi ketika kita membuat rancangan peta
kebutuhan belajar berdasarkan minat tujuan pembelajaran akan sangat terasa
perbedaan dalam kita menerapkan sistem pembelajaran berdiferensiasi dan
dituangkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sistem pembelajaran
yang sangat baik yang harus diterapkan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar.
Fakta yang disampaikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini adalah ada
beberapa strategi yang harus dilakukan
oleh seorang guru yang kesemuanya itu harus mencerminkan pemahaman murid
dan tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran
berdiferensiasi harus memperhatikan strategi-strategi dalam penerapannya, ada 3
strategi yang kita harus perhatikan yaitu:
1.
Konten
Dimana
strategi ini guru harus memperhatikan kesiapan murid yang berupa rangsangan
kepada murid berupa tantangan dan pertanyaan-pertanyaan mengenai pemahaman ide.
Lalu minat, contohnya pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia pada mengarang berbagai
teks narasi topik yang disukai murid. Selanjutnya adalah profil belajar murid
disini murid disuguhi gaya belajar visual yang diberikan dlm bentuk gambar/
materi audio.
2.
Proses
Dimana strategi ini
guru mempersiapkan bagaimana murid memahami informasi, kesiapan belajar
individu atau klompok, dan yang terakhir adalah berapa banyak bantuan dari guru
untuk murid dengan bentuk pertanyaan
memandu.
3.
Produk
Adalah
tagihan apa yang kita harapkan dari murid/ hasil pekerjaan murid yang di
tunjukan kepada guru, berupa: berbentuk karangan, berbentuk hasil tes,
presentasi diskusi, pertunjukan, pidato, rekaman, diagram. yang kesemuanya itu
harus mencerminkan pemahaman murid dan tujuan pembelajaran yang di harapkan
Di awali dengan cara guru membuat pemetaan
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat Tujuan Pembelajaran, ada 3 contoh pemetaan
disini adalah:
1.
Pemetaan
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat: murid dapat membuat
tulisan berbentuk prosedur.
Dalam
contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan
perbedaan minat murid.
2.
Pemetaan
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness)
Dalam
contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan
kesiapan belajar murid.
3.
Pemetaan
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Murid: murid
dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup
Dalam
contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan
perbedaan gaya belajar.
Dilanjutkan dengan
menggabungkan : (1) konten —
masukan, apa yang dipelajari murid; (2)
proses — bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi; dan (3) produk — keluaran, atau bagaimana
murid menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Dengan membedakan
ketiga elemen ini, guru menawarkan pendekatan berbeda terhadap apa yang
dipelajari murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana mereka
menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Kesamaan dari pendekatan yang
berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid
dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk
memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara
keseluruhan maupun untuk murid secara individu.
Selanjutnya Lingkungan belajar yang mendukung
pembelajaran yang berdiferensiasi. Learning community/ Komunitas Belajar yang
semua anggotanya pembelajar (saling dukung lingkungan belajar antara guru
dengan murid). Maka pemenuhan kebutuhan belajar murid akan mencapai
hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran berdiferensiasi
sangat erat kaitannya dengan apa yang sudah menjadi tujuan utama para guru yaitu
menuntun anak-anak murid sesuai dengan minat dan bakat mereka yang berbeda,
menumbuhkan motivasi intrinsik para murid untuk lebih bersemangat dalam
kegiatan belajar mereka, sehingga karakter baik pun akan terbentuk menuju
karakter profil pelajar pancasila.
Andriansyah, S.Pd.
0 comments:
Post a Comment