Tuesday, March 9, 2021

PROGRAM GURU PENGGERAK || 2.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial dan Emosional

 


Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara ialah bahwa Pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dari filosofi tersebut kita harus pahami bahwa sebagai orang tua ataupun guru memiliki tugas yang sama, kita hanya dapat menuntun anak ke arah perubahan karakter yang baik kepada mereka, sebagai orang tua kita tidak bisa memaksakan cita-cita sesuai kehendak kita karena zaman kita dahulu dengan zaman mereka sekarang pastilah berbeda, biarkan mereka memilih cita-cita mereka sesuai dengan keinginan mereka kita hanya bisa mengarahkan kea rah yang baik bagi mereka. Lalu sebagai guru kita tidak bisa memaksakan nilai yang sempurna untuk anak-anak murid kita karena ada tiga tipe belajar anak yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diantaranya adalah tipe visual, auditori, dan kinestetik. Masing-masing tipe mempunyai keunggulan juga kelemahan. Maka dari itu sebagai guru harus dapat memetakan kebutuhan belajar bagi para murid kita.

Pembelajaran yang berpihak pada murid merupakan nilai dan peran para guru untuk mampu mengembangkan kompetensinya agar para murid mencapai tujuan pembelajaran, mampu membuat para murid merasa merdeka belajar di kelas ataupun di sekolah sehingga akhrnya terwujud pembetukan karakter baik menuju profil pelajar pancasila.

Untuk para guru ternyata pembelajaran yang baik itu tidak cukup dan kita harus mengubah menjadi pembelajaran berdiferensiasi yang baik. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid

Seperti yang sudah diketahui bahwa untuk pembelajaran baik para murid akan melakukan aktivitas atau membuat sesuatu dengan menggunakan keterampilan penting dan informasi penting, murid melakukan aktivitas atau membuat sesuatu untuk memahami ide/ prinsip penting atau menjawab pertanyaan penting, sedangkan pembelajaran berdiferensiasi yang baik murid melakukan aktivitas atau membuat sesuatu dalam berbagai moda dan pada berbagai tingkat kerumitan, serta dalam berbagai rentang waktu, dengan jumlah dukungan dari guru atau teman sebaya yang bervariasi(scaffolding), murid melakukan aktivitas atau membuat sesuatu menggunakan keterampilan penting dan informasi penting, murid melakukan aktivitas atau membuat sesuatu untuk memahami ide/ prinsip penting atau menjawab pertanyaan penting.

Untuk menciptakan pembelajaran berdiferensiasi yang baik di kelas juga dibutuhkan kecerdasan sosial dan emosional baik untuk para guru ataupun untuk para murid. Pembelajaran sosial dan emosional harus di isi di sela-sela rancangan pembelajaran yang sudah kita buat. Pembelajaran sosial dan emosional untuk para murid mengandung pengertian bahwa pembelajaran yang berisi keterampilan yang dibutuhkan murid untuk dapat bertahan dalam masalah, sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya juga untuk mengajarkan mereka menjadi manusia yang baik.

Andriansyah, S,Pd.

0 comments:

Post a Comment