Friday, April 16, 2021

PROGRAM GURU PENGGERAK || Koneksi Antar Materi Modul 3.1

 

Dalam kaitannya pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dan hubungannya dengan filosofi Ki Hajar Dewantara mengenai pratap Triloka adalah sangat erat dimana seorang pemimpin pembelajaran harus menjadi penutan bagi para muridnya maupun para teman sejawat dan umumnya kepada para pemangku kepentingan setempat. Komunikasi, kolaborasi yang tepat akan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang akan memajukan pendidikan di sekolah tempat mengajar, Sehingga budaya positif akan muncul.

Adapun nilai-nilai yang tertanam dalam pengambilan suatu keputusan haruslah berdasarkan nilai kebenaran, nilai keadilan, nilai kemanusiaan, nilai perjuangan. Dimana nilai-nilai tersebut harus menjadi pondasi bagi seorang pengambil keputusan sehingga bila terjadi kasus atau permasalah bujukan moral ataupun dilema etika tidak merugikan kedua belah pihak.

Dalam kegiatan terbimbing yang dilakukan pada materi pengambilan keputusan sangat bermanfaat sekali terutama di dunia tempat kerja ataupun di lingkungan masyarakat, selain bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan juga dapat membantu teman sejawat maupun orang-orang disekitar kita dalam menghadapi permasalahan bujukan moral ataupun dilema etika yang dihadapi.

Pembahasan studi kasus pada masalah bujukan moral atau dilema etika dalam kompetensinya adalah menitik beratkan pada nilai-nilai kemanusiaan, memang terkadang berat dalam mengambil suatu keputusan yang berbenturan dengan aturan yang ada, maka dari itu dibutuhkan komunikasi yang baik dari berbagai pihak, kolaborasi yang akan menghasilkan keputusan-keputusan yang bertanggung jawab, serta yang terakhir adalah keberanian dalam pengambilan keputusan tersebut.

Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Cara yang tepat adalah dengan berkomunikasi yang baik dengan komunitas yang ada di sekolah baik itu dengan rekan sejawat maupun pemangku kepentingan yang ada di lingkungan setempat, dengan melakukan kolaborasi maka akan tercipta “Budaya Positif”.

Masalah perubahan paradigma lama di lingkungan sekolah merupakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi yang harus segera diubah. Sangat sulit dimana kita ingin mengubah ke budaya positif tetapi terbentur pada tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik dan bukan seorang yang berposisi sebagai pemangku kepentingan yang ada di lingkungan.

Sangat berpengaruh kepada murid-murid ketika apa yang kita ambil dalam memutuskan suatu pengambilan keputusan untuk memerdekakan murid-murid kita, terutama dalam sisi psikologis mereka yang sejatinya mereka yang mengalami permasalahan bujukan moral ataupun dilema etika sangat membutuhkan sosok yang dapat membantu dia untuk mengatasi kasus atau permasalahan yang terjadi.

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan akan sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Para murid akan memahami banyak nilai-nilai kehidupan yang baik bagi mereka. Sehingga akan melindungi mereka dari perbuatan-perbuatan yang merugikan untuk dia khususnya dan umumnya untuk orang lain.

Kesimpulan yang didapat adalah kita sebagai manusia biasa yang masih banyak kekurangan harus memahami tentang apa itu perbuatan yang jelas-jelas itu adalah perbuatan yang tidak baik (bujukan moral) sebisa mungkin untuk tidak melakukan itu. Berbeda situasi ketika mengalami permasalahan dilema etika dimana nilai kemanusiaan yang lebih diutamakan walaupun membentur peraturan yang ada. Menjadi Coach yang hebat adalah penunjang ketika teman sejawat ataupun murid-murid kita ketika mereka mengalami permasahan baik itu permasalahan bujukan moral ataupun dilema etika yang terjadi dikehidupan mereka.

5 comments:

  1. Kadang kita belajar. Kadang kita mengajar... Ada saatnya kita jadi murid. Ada saatnya kita jadi guru. Jadi guru? Ya. Mungkin terhadap pasangan, anak, atau tim.
    Terimakasih SDH berbagi ilmu karena berbagi ilmu itu menyenangkan

    ReplyDelete
  2. Perubahan yang lebih baik akan memberikan dampak positif dalam segala hal.kita sebagai salah satu komponen yang berperan dalam pendidikan dan pembelajaran seharusnya bisa memposisikan diri sebagai pengajar yang bisa memberikan yang terbaik untuk anak didiknya dengan memberikan kebiasaan baik dimulai dari hal kecil. sebagai tenaga pendidik seharusnya menjamin kerjasama yang harmonis dengan teman sejawat sehingg tercipta suasana yang baik dan harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang baik, itu akan berpengaruh terhadap kinerja kita.memberikan contoh kebiasaan yang baik sejak dini akan tercipta karakter yang baik

    ReplyDelete
  3. Perubahan yang lebih baik akan memberikan dampak positif dalam segala hal.kita sebagai salah satu komponen yang berperan dalam pendidikan dan pembelajaran seharusnya bisa memposisikan diri sebagai pengajar yang bisa memberikan yang terbaik untuk anak didiknya dengan memberikan kebiasaan baik dimulai dari hal kecil. sebagai tenaga pendidik seharusnya menjamin kerjasama yang harmonis dengan teman sejawat sehingg tercipta suasana yang baik dan harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang baik, itu akan berpengaruh terhadap kinerja kita.memberikan contoh kebiasaan yang baik sejak dini akan tercipta karakter yang baik

    ReplyDelete