Intisari dari program sekolah yang berdampak
pada murid adalah untuk menumbuhkan potensi kemampuan yang ada pada murid tanpa
murid bersikap ragu-ragu ataupun takut untuk mengembangkannya, dari kesemuanya
itu maka akan tercipta merdeka belajar untuk para murid sehingga terbentuk
profil pelajar pancasila.
Cara untuk mengefektifkan potensi sumber daya
untuk dijadikan program sekolah yang berdampak pada murid adalah dengan
mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah bersama guru-guru rekan sejawat
tentang apa potensi-potensi yang ada di sekolah lalu menggolongkannya ke dalam
7 aset yang dimiliki sekolah. Selanjutnya berdiskusi tentang rencana program
yang berdampak pada murid, menyusun rancangan program, menyusun menegement
resiko program, dan yang terakhir adalah menyusun rencana monitoring dan
evaluasi.
Lembar Kerja - Panduan dalam
Pengembangan Perencanaan Pengelolaan Program dengan Tahapan BAGJA
Contoh:
Tahapan
BAGJA |
Panduan
Tahapan |
Hasil
Tahapan |
B-uat
Pertanyaan |
Buatlah
pertanyaan untuk mengarahkan kita kepada penelusuran hal-hal yang akan kita lakukan |
Contoh: Bagaimana
cara meningkatkan kepemimpinan siswa di sekolah? |
A-mbil
Pelajaran |
Ceritakan
dan tuliskan pengalaman/kegiatan baik, prestasi yang pernah terjadi yang
berhubungan dengan topik bahasan (kepemimpinan siswa (murid) di sekolah) |
Cerita/pengalaman
baik: Pagi
ini murid yang tingkat kelasnya lebih tinggi memimpin doa bersama murid
lainnya sebelum masuk kelas. |
G-ali
Mimpi |
Buat
gambaran rinci kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan: -
Kepemimpinan
seperti apa yang dibayangkan ada dalam diri siswa (murid) -
Perilaku apa saja
yang ada pada siswa (murid) dengan kepemimpinan yang baik -
Perilaku guru
seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa -
Perilaku kepala
sekolah seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa -
Perilaku orang tua
seperti apa yang mendorong kepemimpinan siswa -
Hal apa saja yang
perlu dimiliki untuk meningkatkan kepemimpinan siswa |
Cita-cita/
mimpi: -
Murid yang memiliki
jiwa kepemimpinan adalah murid yang
memiliki sikap jujur, menghargai orang lain, dan bertanggung jawab dengan
pilihannya -
Guru harus
mempunyai sikap terbuka akan saran dan masukan dari orang lain, memberikan
kesempatan kepada murid seluas-luasnya pengembangan diri, dan mengarahkan
murid dengan baik -
Kepala sekolah yang
mendorong kepimpinan murid harus memiliki sikap bertanggung jawab, terbuka,
dan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru
dan murid |
J-abarkan
Rencana |
Membuat
cara/strategi mencapai mimpi-mimpi yang sudah kita tuliskan: - Rencana/strategi apa yang perlu dilakukan
(siapa melakukan apa)? - Bagaimana memonitor dan mengevaluasi
rencana tersebut (bisa melihat format kerangka Monev) |
Rencana
Program: -
Program ini dapat
berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti
kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan murid
sebagai panitia pelaksana. Murid yang menjadi panitia pelaksana
mempunyai kebebasan untuk merancang
kegiatan dengan petunjuk dan arahan dari guru/kepala sekolah. Kegiatan ini
dapat melibatkan masyarakat di sekitar sekolah -
Monitor dilakukan
oleh murid kepada murid dan untuk murid sendiri. Evaluasi melibatkan guru,
kepala sekolah, dan masyarakat luar sekolah |
A-tur
Eksekusi |
Menentukan
tim inti program: - Siapa koordinator/ penanggung jawab
pelaksanaan program - Siapa yang bertugas memonitor dan
mengevaluasi jalannya program - Siapa yang bertugas membuat laporan
program - Bagaimana cara komunikasi/koordinasi yang
dilakukan tim (melalui pertemuan (diskusi), rapat mingguan/ bulanan dll)
untuk memberi kabar satu sama lain tentang jalannya program |
Penanggung
jawab dan mekanisme koordinasi antar tim: Penanggung
Jawab kegiatan: Kepala sekolah Pengarah
: Dewan guru Koordinator
Acara: Ketua Osis (Murid) Penanggung
Jawab sie Acara: Murid 1 Penanggung
Jawab sie Perlengkapan: Murid 2 Sie
Konsumsi: Murid 3. Laporan
dibuat oleh Koordinator acara (ketua panitia). Koordinasi dilakukan dengan
rapat setiap satu minggu sekali internal panitia. Hasil rapat internal
dilaporkan kepada dewan guru sebagai pengarah acara. Evaluasi dapat dilakukan
melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan guru. |
Hal
yang menarik dari pembelajaran modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid adalah mengenai menyusun rencana program dan menyusun management
resiko sehingga program suatu sekolah dapat meminimalisir resiko yang akan
terjadi.
Kaitan
antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak
pada murid kaitannya adalah sinergi antara pihak sekolah, para pemangku
kepentingan, dan para orang tua murid lalu potensi yang ada dijadikan kekuatan
untuk memberdayakan aset yang ada baik aset yang sifatnya biotik maupun aset
yang bersifat abiotic
Modul pada materi ini yaitu mengenai Pengelolaan
Program yang Berdampak pada Murid sangat erat kaitannya dengan materi yang ada
pada modul 1.3 yaitu penerapan metode Inkuiri Apresiatip melalui tahapan BAGJA
dimana melibatkan sumber daya dan aset yang ada di sekolah termasuk para
pemangku kebijakan yang berbasis pada
kekuatan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang berpihak kepada murid
melalui program-program yang ada di sekolah.
Sebagai guru penggerak akan selalu bergerak, berkomunikasi,
berkolaborasi, bersinergi dengan baik, baik dengan kepala sekolah, para guru
sebagai rekan sejawat, para pemangku kepentingan, dan para orang tua murid.
Karena Sebagus apapun sekolah itu, Semahal apapun
sekolah itu, secerdas apapun guru-gurunya tetap saja sesungguhnya kita sebagai
orang tua yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh ALLAH atas
pendidikan dan pengasuhan anak-anak kita. Jangan jadikan sekolah itu sebagai
tempat laundry kita masukan anak-anak kita dalam kondisi kotor kita taruh baju
kotor disana kemudian kita bayar dengan berapapun harganya kita bisa, kita bisa
bayar ratusan juta kita bisa, bayar puluhan juta kita bisa bayar. semampu kita
bayar sebanyak-banyaknya. Tapi sesungguhnya sekolah itu bukan tempat laundry
yang kita taruh baju kotor kita bayar kemudian kita berharap ketika keluar dia
sudah menjadi pakaian bersih. TIDAK!
Butuh ada sinergi antara orang tua dan sekolah supaya anak kita akan
terbentuk menjadi anak-anak yang punya karakter profil pelajar pancasila.
ANDRIANSYAH, S.Pd._CGP KAB. BEKASI
0 comments:
Post a Comment