Seorang Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya sangat dibutuhkan dalam menumbuh kembangkan ekosistem
sekolah baik itu berupa unsur biotik(unsur yang hidup) ataupun unsur abiotik(unsur
yang tidak hidup) yang bertujuan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada
murid (Merdeka Belajar), yang dimaksud unsur biotik disini antara lain
adalah: murid, kepala sekolah, guru,
staf/ tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Sedangkan unsur abiotik adalah: keuangan, dan sarana prasarana. Kedua faktor
tersebut sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah demi terwujudnya karakter profil pelajar pancasila bagi para murid.
Sebaiknya seorang pemimpin
pembelajaran meninggalkan paradigma Berbasis
pada kekurangan/masalah/hambatan. Karena hanya akan memusatkan perhatian
kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak
bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.
Selanjutnya seorang pemimpin
pembelajaran dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungan sekolah
menggunakan “Pendekatan Berbasis Aset” yang merupakan sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni
kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. “Pendekatan Berbasis Aset” muncul
sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang
menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu
komunitas.
Berikut perbedaan kedua pendekatan tersebut.
Berbasis
pada kekurangan/masalah/hambatan
|
Berbasis
pada aset
|
Fokus
pada masalah dan isu
|
Fokus
pada aset dan kekuatan
|
Berkutat
pada masalah utama
|
Membayangkan
masa depan
|
Mengidentifikasi
kebutuhan dan kekurangan – selalu bertanya apa yang kurang?
|
Berpikir
tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan
tersebut.
|
Fokus
mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain
|
Mengorganisasikan
kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan)
|
Merancang
program atau proyek untuk menyelesaikan masalah
|
Merancang
sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan
|
Mengatur
kelompok yang dapat melaksanakan proyek
|
Melaksanakan
rencana aksi yang sudah diprogramkan
|
1. Modal manusiaCara mengimplementasikan pendekatan berbasis
asset adalah dengan mengidentifikasi 7 aset utama dalam suatu
komunitas sekolah, diantaranya adalah:(Green & Haines, 2010)
2. Modal sosial
3. Modal fisik
4. Modal lingkungan/ alam
5. Modal finansial
6. Modal politik
7. Modal agama dan budaya
PENTINGNYA MENGETAHUI ASET
DAN SUMBER DAYA YANG DIMILIKI SEKOLAH LALU BERSINERGI DENGAN ORANG TUA MURID
DAN SEGALA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG ADA DI SEKOLAH
UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA MERDEKA BELAJAR UNTUK PARA MURID BAIK
PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH. SEHINGGA KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA UNTUK PARA MURID AKAN TERCAPAI.
Salah
satu contoh yang ada pada 7 aset modal utama yang membantu pembelajaran murid
menjadi lebih berkualitas adalah modal sosial yaitu tinggi kepedulian, saling melengkapi
antara perbedaan budaya antara pendatang dengan pribumi dan menjalin kerjasama,
terlihat pada kegiatan belajar mengajar di kelas.
Setiap materi selalu terhubung satu
dengan materi yang lainnya, misalkan salah satunya adalah materi ini yaitu “Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya” berhubungan erat dengan materi “Kebutuhan
Perubahan di Sekolah” yang dalam pengaplikasiannya menggunakan “Metode Inkuiri
Apresiatif” melalui tahapan BAGJA bersama komunitas sekolah. Dibutuhkan sinergi
semua pemangku kepentingan dalam ekosistem sekolah sehingga dapat memaksimalkan
tugas pokok dan fungsi Sumber Daya yang ada.
Dahulu sebelum mengikuti pelatihan
ini saya selalu berfikir bahwa dalam memajukan suatu sekolah, dan menciptakan
pembelajaran yang berpusat pada murid selalu menggunakan pendekatan berbasis
pada kekurangan/ masalah/ hambatan yaitu contohnya fokus pada masalah dan isu,
lalu berkutat pada masalah utama. Harusnya paradigma ini sudah lama
ditinggalkan dan mengubah paradigma baru yaitu pendekatan berbasis asset yang
dalam pengaplikasiannya mengidentifikasi 7 modal aset utama dalam suatu
komunitas sekolah yang sudah dijelaskan diatas. Dengan Pemimpin Pembelajaran
dalam Pengelolaan Sumber Daya yang melibatkan semua ekosistem yang ada di
sekolah maka akan tercipta “Merdeka Belajar”